BERITA DARI SITU KE SITU
IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus)
Pengirim : Bp. Suwardi, AMd
Di ITB Jatinangor terdapat dua Situ yang masing-masing Situ mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas, dan bisa menampung air masing-masing 35.000 m3 Mempunyai sumber mata air dari pegunungan. Sebagian air yang ditampung di Situ di alirkan ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan warga yang berada di wilayah dibawahnya. Di dalamnya hidup beberapa spesies ikan, diantaranya adalah ikan Mujair.
Tahukah anda siapa penemu ikan Mujair?
Ikan mujair di temukan oleh mBah Moedjair, beliau dilahirkan di Desa Kuningan. Kalau dari Kota Blitar ke arah 3 km ke arah Timur. Beliau mempunyai nama asli Iwan Muluk dan lahir pada tahun 1890. mBah Modjair menikah dengan Partimah dari pernikahan itu dikarunia 7 orang anak.
Permulaan awalnya mBah Moedjair adalah sebagai penjual sate, di dalam berjualan itu sangat terkenal dan sangat laris. Tapi beliau mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu suka berjudi. Karena kebiasaan buruknya itu usahanya bangkrut.
Tidak patah arang di dalam usahanya yang mengalami bangkrut itu, lewat arahan kepala desanya yaitu pak Muraji beliau diajak tirakat di daerah pantai setiap tanggal 1 syuro. Di dalam tirakatnya itu mBah Moejair melihat sekelompok ikan laut yang sangat unik. Beliau melihat ikan yang menyembunyikan anaknya dimulut apabila terjadi ancaman. Lalu beliu mengambil beberapa ikan dipeliharanya di rumah.
Lalu beliau mencoba memelihara ikan itu dipekarangan rumahnya, karena habitanya berbeda ikan iku selalu mati tidak bisa hidup di air tawar. Mereka selalu mencoba dan bagaimana ikan yang diambil dari laut itu bisa hidup di air tawar. Sejak itu beliau melakukan percobaan dengan mencampur air tawar dan air laut dengan campuran yang berbeda. Percobaan demi percobaan selalu gagal dan terus melakukan percobaan. Lalu pada percobaan yang ke 11 baru mendapatkan hasil yang sempurna, ikan itu bisa hidup di air tawar.
Tepatnya tanggal 23 Maret 1936 hiduplah 4 ekor jenis ikan baru, lalu mBah Moedjair memeliharanya di kolam pekarangan rumahnya. Dengan perjuangan yang keras dan jerih payahnya terobati sudah dengan hidupnya 4 ekor ikan jenis baru yang bisa hidup di air tawar. Lalu ikan itu dikembangbiakan di kolam. Dari satu kolam menjadi dua, tiga dan seterusnya. Ikan yang dipeliharanya semakin hari semakin banyak dan cepat perkembangbiakannya, lalu hasil panennya dibagikan di daerah sekitanya yaitu di Papungan dengan percuma. Dengan temuanya itu nama mBah Moedjair menjadi sangat terkenal, dengan temuannya terdengar di telinga Asisten Resident (penguasa wilayah Jawa Timur pada masa penjajahan Belanda). Lalu pihak Asisten Resident meneliti hasil temuannya itu, dan memancarai hasil temuanya itu langsung ke mBah Moedjair. Dengan kegigihan dan keuletannya di dalam penelitiannya pihak Asistem Resident menamakan penemuannya dengan nama “MOEDJAIR”. Hasil temuanya itu mBah Moedjair namanya sangat mendunia,
Selain itu dari pemerintah daerah juga mengangkat mBah Moedjair sebagai Jogo Boyo di daerah Papungan dan setiap bulanya diberi gaji, dan oleh Pemerintah pusat diberi gelar Mantri perikanan. Di Di Bogor pada tanggal 30 Juni 1954 pihak Executif Committee dari Indo Pacific Fiheries Council memberi penghargaan pula atas temuannya ikan mujair. Disamping itu Kementrian Pertanian atas nama Pemerintah Republik Indonesia saat itu dijabat oleh President Soeharto juga memberi penghargaan. Departemen Perikanan Darat dan Laut memberikan anugerah piagam Nelayan Pelopor kepada mBah Moedjair pada saat itu piagam ditandatangani oleh Menteri Perikanan Hamzah Atmohandojo.
Pada tanggal 7 September 1957 mBah Moedjair wafat akibat sakit asma, dan dimakamkan di pemakaman umum Desa Papungan. Pihak Departemen Perikanan pada tahun 1960 memindahkan pemakaman di selatan Papungan sebagai makan keluarga. Di batu Nisan mbah Moedjair diberi nama lengkap yaitu: “ Moedjair Penemu Ikan Moedjair”. Dengan relief ikan mujair di bawahnya. Dan jalan menuju ke pemakamannya juga diberi nama Jl. Ikan Mujair.
Referensi:
http://sains.me/281/mbah-moedjair-penemu-ikan-mujair-yang-mendunia.html/ (Rabu, 27 Mei 2015 pukul 10.00 WIB)
http://medialuhkan.blogspot.com/2014/08/asal-usul-dan-sejarah-ikan-mujair-di.html (Rabu, 27 Mei 2015 pukul 10.00 WIB)