Kopi Sore: “Kurikulum Kemahasiswaan dan Fasilitas Kemahasiswaan”.
JATINANGOR, jatinangor.itb.ac.id, Direktorat Kemahasiswaan ITB kembali mengadakan acara tahunan bertajuk Kopi Sore pada, Jumat (13/12/2024). Kopi Sore adalah sebuah forum diskusi tahunan yang mempertemukan mahasiswa dan pihak lembaga dalam suasana hangat dan penuh keterbukaan. Kegiatan yang selalu dinantikan oleh mahasiswa ini menjadi ruang dialog langsung antara kedua pihak untuk membahas isu-isu yang relevan dengan kehidupan kampus.
Tema yang diangkat dalam Kopi Sore tahun ini adalah “Kurikulum Kemahasiswaan dan Fasilitas Kemahasiswaan”. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai kebijakan kurikulum dan upaya peningkatan fasilitas kampus, sekaligus mendengar masukan dari mahasiswa sebagai pengguna utama.
Dalam sambutannya, PJ Direktur ITB Kampus Jatinangor, Anton Wiguna, S.T.,M.T. menyampaikan pentingnya acara ini sebagai wadah untuk mendekatkan hubungan antara mahasiswa dan lembaga dengan menjabarkan progress-progres dari fasilitas yang sedang dibangun di terutama ITB Kampus Jatinangor “ada pengembangan ruang kelas di ITB Kampus Jatinangor, yang sebelumnya tersedia 81 (kelas) menjadi 94 (kelas)” ungkapnya.
Acara yang berlangsung di selasar GKU-1 ITB Kampus Jatinangor dilanjutkan pemaparan materi dari Kepala Sub Direktorat Organiasi Mahasiswa dan Pengembangan Prestasi Mahasiswa, Dr. Epin Saepudin, M.Pd. mengenai pengembangan mahasiswa dalam beroganisasi ”saya kira teman-teman (mahasiswa) tinggal di Kampus Jatinangor ini, di tengah masyarakat tentunya teman-teman (mahasiswa) juga melihat ada permasalah apa di masyarakat dan bagaimana cara untuk memberikan jalan keluarnya ,” jelasnya.
Selain itu hadir juga, Direktur Kemahasiswaan, D. Arch. G. Prasetyo Adhitama, S.Sn.,M.Sn. yang menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa yang hadir mengenaimengenai kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa. Dialog berjalan dinamis saat sesi tanya jawab dibuka. Mahasiswa dari berbagai jurusan secara aktif menyampaikan pertanyaan dan masukan. Salah satu mahasiswa, Vina dari HMTB, mempertanyakan kurang terperhatikannya fasilitas terurtama toilet yang kadang kali berada dalam posisi kotor, atau tanpa adanya penunjang seperti sabun atau tisu. “Kadang kali kami (mahasiwa) berada dalam kondisi toilet yang kotor, atau tidak tersedianya sabun atau tisu” tanyanya.
Menanggapi hal tersebut, PJ Direktur ITB Kampus Jatinangor, Anton Wiguna, S.T.,M.T. menjelaskan bahwa pihak kampus telah membuka layanan darurat bagi mahasiswa yang sudah ditempel pada mading di area ITB Kampus Jatinangor sebagai aduan dari mahasiswa. “di madding ada barcode dan (mahasiswa) bias langsung scan untuk mengajukan keluhan. Pada barcode tersebut tersedia berbagaimacam layanan terkait dan bisa ajukan, yang nantinya diteruskan kepada tim lapangan.” Jelasnya.
Tidak hanya itu, isu keamanan juga menjadi sorotan. Reyner, HMTB, mengusulkan agar adanya penambahan anggota keamanan di area-area vital karena pernah adanya kasus kehilangan di area Kampus ITB Jatinangor. Usulan ini mendapatkan respons positif dari Bapak Anton Wiguna, yang berjanji akan berkordinasi lagi dengan DITSP, karena ranah keamanan berada di bawah kewenangan DITSP.
Acara yang berlangsung kurang lebih selama dua jam, dan dihadiri oleh 120 mahasiswa. Perjumpaan ini diakhiri dengan suasana penuh semangat dan optimis. Mahasiswa merasa puas dengan kesempatan untuk berdialog langsung, sementara pihak lembaga menyambut baik berbagai masukan yang diberikan.
Dengan suksesnya Kopi Sore kali ini, diharapkan hubungan antara mahasiswa dan lembaga kampus semakin erat, menuju visi bersama untuk menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik di masa depan.
Dokumentasi: