Jatinangor.itb.ac.id – (Sabtu, 16/11/2019)

KM ITB  kembali menggelar acara dwi tahunan Festival Olimpiade Jatinangor. Kegiatan ini pertama kali diadakan pada tahun 2017 lalu. Pada tahun ini, Festival Olimpiade Jatinangor KM ITB 2019 atau biasa disebut OJAN ini kembali diadakan. Seluruh elemen mahasiswa ITB Jatinangor ikut memeriahkan rangkaian acara OJAN 2019 dari mulai pre-event, Grand Opening, Main event, dan juga Closing. Acara ini melibatkan seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan di kampus ITB Jatinangor dan juga mahasiswa – mahasiswa dari TPB Cirebon. Kegiatan ini khusus diselenggarakan untuk mewadahi kolaboroasi di bidang olahraga dan seni serta berdiri di bawah Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, tepatnya di bawah Karesidenan Multikampus.

Rangkaian OJAN 2019 dimulai dari pre-event dengan mata acara lomba PES antar Himpunan Mahasiswa Jurusan dan TPB. Lalu acara semakin marak setelah opening OJAN 2019 terselenggara, yang langsung dilanjutkan dengan pertandingan petama cabang olahraga futsal. Selain futsal, OJAN 2019 juga mengadakan pertandingan pada 4 cabang olahraga lain, yaitu bulu tangkis, catur, tenis meja, dan atletik. Selain olahraga, OJAN 2019 juga memberikan wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang seni dengan mengadakan lomba band antar Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Selama kurang lebih 1 bulan terlaksana, akhirnya mencapai puncak acara pada hari Sabtu, 16 November lalu. Puncak acara OJAN 2019 ini merupakan pentas seni yang menampilkan  pemenang lomba band, dan juga penyerahan hadiah berupa medali dan uang kepada pada pemenenang dari setiap pertandingan yang diadakan sebelumnya. Juara umum dari Festival Olimpiade Jatinangor KM ITB 2019 ini adalah Himpunan Mahasiswa Rekayasa Kehutanan (HMH) ‘SELVA’ ITB. Selain itu, pada closing OJAN 2019 ini juga dimeriahkan oleh Loedroek ITB dan Amigdala.

Safira, Gubernur multi kampus ITB Kampus Jatinangor mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Keresidenan Multikampus Kabinet ‘Baracita’ KM ITB ini bertujuan sebagai wadah kolaborasi dan sinergisasi antar lembaga, serta menjadi sarana untuk menunjukkan eksistensi lembaga masing-masing melalui olahraga. “Semoga acara ini akan membekas di mahasiswa, membantu Kampus ITB Jatinangor lebih menyala kemahasiswaannya, karena di lapangan kita lawan namun di luar kita kawan.”, tutupnya.