LPPM ITB Bantu Pulihkan Trauma Korban Gempa Sumedang
Gempa bumi berkekuatan 4,8 skala Richer yang mengguncang kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada 31 Desember 2023 telah merusak 1.136 unit rumah yang berada di 8 kecamatan terdampak yaitu di Sumedang Selatan, Sumedang Utara, Cimalaka, Ganeas, Cisarua, Tanjung Kerta, Tanjung Medar dan Rancakalong. Saat ini proses rehabilitasi tengah dilakukan dengan memperbaiki rumah warga korban gempa.
Selain rehabilitasi fisik bangunan, pemulihan non fisik pasca gempa juga dilakukan. Salah satunya melalui trauma healing yang ditujukan kepada warga korban. Tujuannya untuk menghilangkan rasa cemas dan trauma yang dialami warga akibat gempa bumi.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Sri Hartati mengatakan bencana gempa bumi biasanya membawa traumatik dan warga kerap dihantui rasa cemas yang berlebihan sewaktu-waktu gempa terjadi lagi. Oleh karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB hadir di tengah-tengah warga korban gempa Sumedang dengan memberikan pelatihan trauma healing untuk mengatasi kecemasan pasca gempa.
“Kegiatan trauma healing difokuskan di TPA Nurul Huda, kelurahan Talun, yang merupakan salah satu wilayah terdampak gempa Sumedang. Sebanyak 27 anak berusia 2 hingga 6 tahun terlibat dalam pelatihan trauma healing. Orang tua anak-anak korban gempa juga diikutsertakan dalam pelatihan agar dapat memberikan pendidikan kepada anak-anaknya bagaimana menghadapi gempa,” ungkap Sri Hartati.
Menurut Sri, bentuk kegiatan trauma healing dilakukan melalui beberapa kegiatan di antaranya menggambar pada media kaos, senam ceria, dan bernyanyi. Tujuannya agar korban gempa khususnya anak-anak kembali ceria, pulih dari trauma, tidak takut beraktivitas normal di luar rumah, dan lebih siap menghadapi gempa. Kegiatan ini diselenggarakan LPPM ITB dengan melibatkan mahasiswa, tim pendamping, pengurus TPA, dan sejumlah pihak-pihak terkait.
“Kami menyadari pengabdian masyarakat adalah suatu bentuk amal yang mulia dan memerlukan kerja sama serta peran aktif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kehadiran kami bukanlah sekedar suatu kewajiban melakukan namun sebagai wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama,” ujar Sri Hartati.
Ke depan, lanjut Sri, SBM ITB dan LPPM akan senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan pelatihan maupun pendampingan dalam bidang sosial dan ekonomi.
#itbkampusjatinangor #itb1920 #sbmitb #lppmitb #sumedang #traumahealing
Dokumentasi: