Upaya ITB dalam Membangun Digitalisasi UKM Pedesaan di Kab. Sumedang
Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB (LPIK ITB) pada hari Senin (1 Februari 2021), mengadakan audiensi kepada Bupati Sumedang. Audiensi ini berkaitan dengan hasil riset yang dilakukan LPIK ITB di tiga desa yaitu Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya, Sukaratu Kecamatan Darmaraja, dan Citali kecamatan Pamulihan tentang “Model Keberlanjutan Usaha pada Era New Normal melalui Digitalisasi Usaha Mikro dan Kecil Berbasis di Pedesaan”.
Audiensi yang dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi KUKM Kab. Sumedang, Forum KUKM, Camat dan Kepala Desa tempat riset tersebut, dibuka dengan paparan hasil riset oleh Bapak Dr. Bayu Kartib (LPIK ITB). Beliau memaparkan kondisi pandemi yang mempengaruhi tidak hanya di perkotaan tapi juga hingga pelosok desa. Penurunan hasil ekonomi di masyarakat sangat merata dirasakan dan keluhan masyarakat pedesaan akibat pandemi tersebut belum menemukan solusinya. Pandemi ini melahirkan suatu kebiasaan-kebiasaan baru (New Normal) yang mana harus juga diterapkan dalam dunia ekonomi, kebiasaan-kebiasaan tersebut diantaranya kebutuhan konsumen bergeser dari kebutuhan aktualisasi diri menjadi kebutuhan dasar (pangan, kesehatan dan keamanan), gaya hidup baru dengan lebih banyak tinggal di rumah/meminimalisir pertemuan fisik dengan orang lain, konsumen beralih menggunakan virtual/digital dalam memenuhi kebutuhannya.
Dr. Bayu yang sering disapa Pak Kartib ini juga memaparkan risetnya bersama tim yang telah membuat model digitalisasi usaha (Desa Digital UKM) sebagai sarana pendukung untuk membantu memasarkan berbagai potensi dan produk yang dihasilkan oleh desa dengan lebih mudah. Aplikasi digitalisasi (Market place) yang telah dibuat ini juga sebagai sarana untuk data base UKM, dan transaksi usaha yang berbasis di pedesaan. Beliau berharap dengan sarana aplikasi digital ini menjadi solusi pemasaran produk UKM di pedesaan pada era pandemi dan turut membantu meminimalisir kasus Covid-19 di pedesaan. Di akhir pemaparan, Pak Kartib berharap ada sinergi dengan Pemkab Sumedang untuk lebih mempercepat digitalisasi usaha UKM di pedesaan.
Bupati Sumedang, Dr. H. Dony Ahmad Munir mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh ITB dalam usahanya membuat digitalisasi desa khususnya di bidang ekonomi. Lebih lanjut, dia mengatakan pemasaran menjadi masalah yang paling banyak dihadapi UKM di pedesaan. Padahal, banyak desa yang punya potensi bagus. Maka dari itu, guna mengatasi masalah tersebut, desa perlu menemukan penjamin pasar (offtaker). Penjamin tersebut diharapkan mampu menjadi media untuk mentransformasi berbagai potensi desa menuju ke wilayah yang dituju, yaitu pasar domestik maupun pasar internasional. Digitalisasi menjadi bagian penting sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan desa karena di masa pandemi ini yang dibutuhkan adalah bagaimana mempercepat transformasi informasi tentang berbagai potensi desa. “InsyaAllah, Pemkab Sumedang siap bersinergi dengan siapapun terutama dengan ITB dalam rangka percepatan pembangunan pedesaan dalam hal ini digitalisasi UKM pedesaan”, tutupnya.