Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Johkasou
Jatinangor.itb.ac.id – (Kamis, 15/03/2018)
Kelestarian Air Sebagai Sumber Kehidupan Setiap Mahluk Hidup
Air adalah kebutuhan semua makhluk hidup, disetiap tubuh manusia hampir 80% dipenuhi oleh air. Untuk melestarikan air, kita juga harus menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita. Salah satu kegiatan terbaik yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kelestraian lingkungan terutama air adalah dengan cara peduli terhadap pengolahan limbah air yang dihasilkan setiap harinya.
Dalam setiap aktivitas manusia pastilah akan mengeluarkan atau menghasilkan limbah/sampah baik padat maupun cair. Limbah padat bisa dibuang ke penampungan sampah yang telah disediakan oleh pemerintah sedangkan limbah cair kadang-kadang dibuang ke saluran air dan akhirnya mengalir ke sungai-sungai. Pembuangan air tanpa difilter yang memadai sehingga menimbulkan pencemaran air. Seharusnya pembuangan air yang ke sungai-sungai diolah terlebih dulu sehingga air yang mengalir ke sungai tidak menimbulkan pencemaran.
Sistem Pengolahan Air Limbah Menggunakan Johkasou
Saat ini ada suatu alat pengolahan air limbah yang diberi nama Johkasou. Apa itu Johkosou? Johkosou adalah teknologi pengembangan lanjut dari Septik Tank, alat ini berfungsi untuk mengolah air limbah domestik (berasal dari air limbah MCK dan limbah cair dapur). Alat ini dapat diterapkan sebagai Bio Septic Tank untuk menggantikan Septic Tank konvensional biasa yang dipasang pada Rumah Tangga, maupun Perkantoran.
Pemerintah Jepang sudah sejak lama mewajibkan setiap warganya untuk menggunakan sistem Johkasou karena hasil air yang dikeluarkan dari sistem ini sangat bagus, walaupun air hasil pengolahan Johkasou ini tidak bisa langsung digunakan oleh manusia karena masih mengandung bakteri. Akan tetapi alat ini bisa menghilangkan kadar organik sampai 90%, nitrogen dan phosphate sampai ke lingkungan antara 50-60%. Apabila kadar organik yang masuk 100% dengan alat ini diharapkan yang keluar bisa menjadi 20%.
Tahapan Pengolahan Air Limbah
Johkasou yang bekerja serupa biofilter dengan memanfaatkan mikroorganisme memiliki tahapan sistem kerjanya yaitu tahap I dan II berfungsi untuk mengendapkan bakteri-bakteri yang dibawa limbah, tahap ke III ditambahkan oksigen agar bakteri-bakteri aktif memakan limbah.
Hasil penyaringan dari limbah tahap ketiga ditampung ke pengendapan yang berfungsi sebagai desinfeksi yang dicampur dengan kaporit untuk membunuh sisa-sisa bakteri yang terlewat sehingga limbah yang dibuang ke tempat akhir bakterinya sudah berkurang.
Penerapan Sistem Johkasou di Kampus ITB Jatinangor
Kampus Jatinangor sudah menerapkan Sistem Johkasou ini sejak Tahun 2015, dimana penempatannya yaitu di belakang Labtek V, Belakang Gedung Utama dan Belakang Labtek II.
Sistem Johkasou yang diterapkan di Kampus ITB Jatinangor terdiri dari Anaerobic Filter Tank ke 1, Anaerobic Filter Tank 2, Blower dan Contract Aeration Tank yang merupakan tank terakhir sebelum air dibuang ke tempat pembuangan terakhir yang diperkirakan sudah mereduksi sekitar 80% bakteri.
Narasumber : Qomarudin Helmy (Dosen FTSL – ITB)
No Comments