Enter your keyword

Dosen SITH ITB Soroti Penanganan Banjir Bandang Sawahdadap Sumedang

Dosen SITH ITB Soroti Penanganan Banjir Bandang Sawahdadap Sumedang

Pemkab Sumedang sedang mengupayakan evakuasi dan pemulihan daerah terdampak longsor usai banjir bandang di Dusun Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Namun, sampai saat ini sumber penyebab banjir bandang tersebut masih belum diketahui.

Dr. Yayat Hidayat, S.Hut., M.Si., Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB dalam menginterpretasikan foto drone di kawasan hulu sungai menyatakan bahwa penyebab banjir bandang diduga kuat sebagai dampak dari rusaknya ekosistem di bagian hulu sungai seperti pembukaan lahan baru, atau penanaman jenis tumbuhan yang kurang tepat di daerah dengan kemiringan lebih dari 40 derajat (Sumber: inisumedang.com). Kondisi topografi lahan yang sangat curam dan aktivitas antropogenik yang intensif seperti pertanian (singkong, ubi, dan jahe merah) mengakibatkan tingginya resiko longsor dan meningkatkan air larian sehingga banjir bandang terjadi.

Strategi solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir bandang di daerah tersebut adalah dengan menyusun rancangan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di kawasan hulu sungai sebagai lokasi rawan terjadinya longsor. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk rehabilitasi lahan yaitu (a) Pendekatan vegetatif dengan meningkatkan tutupan lahan untuk memperkuat struktur tanah, meningkatkan infiltrasi air, mengurangi laju erosi permukaan, serta menjaga kesuburan lahan serta (b) Pendekatan Sipil dengan cara memperbaiki saluran drainase untuk meningkatkan stabilitas lahan (tanah).

Selain itu, diperlukan juga sosialisasi hasil rancangan kepada para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan pemerintahan. Perancangan harus melibatkan para ahli di bidangnya yang berasal dari Perguruan Tinggi, Institut Riset maupun UPT Teknis yang sesuai sehingga perencanaan ini dapat berjalan secara sinergis dan didukung oleh eksekutif maupun legislatif. Untuk merealisasikan rancangan tersebut, dibutuhkan pemahaman, kesadaran, serta dukungan dari dari berbagai pihak. Jika rancangan rehabilitasi lahan ini berjalan dengan baik, diharapkan bencana banjir dan longsor dapat teratasi.

Sumber klik disini: