Enter your keyword

Workshop dan Pelatihan Penanganan Sungai/Saluran Air dan Pengelolaan Sampah

Jatinangor.itb.ac.id – (Rabu, 25/04/2018)

Banjir dan sampah merupakan masalah yang sangat pelik di Wilayah Kecamatan Jatinangor, perlu penanganan khusus untuk pengolahan dan penanganan sampah yang bisa menimbulkan banjir.  Jatinangor adalah kota pendidikan, tiap tahun jumlah penghuni terus bertambah sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga terus bertambah.  Masyarakat harus sadar memperhatikan lingkungan disekitarnya dan diharapkan menjadi masyarakat yang sehat agar kota Jatinangor dapat berkembang sesuai dengan tujuan bersama.

Untuk penanganan sampah dan sungai di Wilayah Jatinangor, Kampus ITB Jatinangor mengadakan workshop bertemakan Penanganan Sungai/Saluran Air dan Pengolahan Sampah dengan Pematerinya yaitu Dr. Taufikurahman (Mengenai Pengelolaan Sampah), Dr. Mochammad Chaerul.,ST.,MT (Pengolahan Sampah), Dr. Herto Dwi Ariesyady.,ST.,MT. (Mengenai Penanganan Sungai/Saluran air).

Acara dibuka oleh Direktur Eksekutif Kampus ITB Jatinangor yaitu Dr.Ir. Wedyanto, M.Sc., yang  dalam sambutannya mengatakan selamat datang para peserta workshop di Kampus ITB Jatinangor. Workshop yang bertemakan Penanganan Sungai/Saluran Air dan Pengolahan Sampah disajikan oleh nara sumber dari ITB dalam pengelolaan sampah dan penanganan sungai. Workshop ini dapat merupakan kontribusi ITB di dalam penanganan sampah di wilayah Jatinangor, agar terwujudnya kota Jatinangor menjadi kota Pendidikan.

Kegiatan workshop dihadiri oleh Camat Jatinangor yaitu Syarif Efendi Badar, S.Sos., M.Si, yang dalam sambutanya menyampaikan terima kasih kepada ITB yang telah memfasilitasi acara seperti ini. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan yang sangat baik agar pengolahan dan penanganan sungai dapat sinergis. Semoga pemberian fasilitas ini menjadi amal baik ITB terhadap lingkungannya dan semoga kedepan agar lebih baik lagi. Masalah kota Jatinangor yaitu kekurangan air bersih di saat musim kemarau dan kelebihan air di saat hujan, pengelolaan sampah yang belum maksimal,pendangkalan sungai, mendapat penanganan yang komprehensif dan tepat guna.

Forum Peduli Jatinangor yang telah dibangun belum terlaksana karena masih perlu persyaratan lagi yaitu akta notaris.  Diharapkan Forum Peduli Jatinangor kalau sudah terwujud dapat mendorong pemberdayaan  masyarakat sekitar, menangani sungai yang menjadi sumber masalah, upaya inovasi sampah menjadi berkah dan barokah, penyulingan sampah menjadi bahan bakar, sampah menjadi sumber pendapatan masyarakat, mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di aliran sungai karena akan menghasilkan bau yang sangat menyengat dan mencemari lingkungan. Perlu pemilahan sampah, perlu pola penanganan sampah, perilaku budaya masyarkat yang tidak tertip menjadi lebih tertib, untuk merubah budaya perlu waktu yang lama, dengan motivasi lebih giat kota Jatinangor kota Pendidikan, yang indah, asri akan segara terwujud.

Workshop diselenggarakan di Kampus ITB Jatinangor tanggal 25 April 2018 bertempat di ruang Seminar Gedung Utama dimulai pada pukul 08.30 s/d 12.00 WIB.  Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa desa sekitar yaitu dari Desa Sayang, Hegarmanah, Cibeusi, Cikeruh serta jajaran MUSPIKA Kecamatan Jatinangor.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.