Momen Gerhana Matahari 2016 : Mesjid Al-Jabbar Kampus ITB Jatinangor mengadakan Sholat Sunnah Gerhana
Jatinangor.itb.ac.id – Rabu (09/03/2016). Gerhana Matahari Total tahun 2016 ini melintasi beberapa kota besar di Indonesia diantaranya yaitu kota Palembang, Belitung, Bangka. Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore. Palu, Poso, dan Halmahera.
Gerhana Matahari yang terjadi 33 tahun sekali sebelumnya terjadi di Indonesia di Tahun 1983. Diperkirakan gerhana matahari ini akan terjadi lagi pada tahun 2049. Adanya fenomena gerhana matahari di dunia pendidikan juga digunakan sebagai ajang pengetahuan dan pengamatan para siswa mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Pusat pengamatan gerhana matahari di ITB dilakukan di Bosscha Lembang. Gerhana Matahari yang hanya berlangsung sebentar yaitu antara 1,5 sampai 3 menit tentunya tidak disia-siakan oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
Waktu terjadinya gerhana matahari yang sangat singkat ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Tak sedikit masyarakat dan kalangan peneliti yang mendokumentasikan terjadi nya gerhana matahari di tahun 2016 ini. Dokumentasi fenomena gerhana matahari diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana ilmu dan pengetahuan untuk generasi yang akan datang.
Selain melakukan pengamatan Gerhana Matahari, Kampus ITB Jatinangor bersama DKM Mesjid Al-Jabbar menyiapkan kegiatan sholat sunnah gerhana. Bertempat di dalam Mesjid Al Jabbar pelaksanaan sholat gerhana dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.30. Jamaah Sholat Gerhana dipimpin oleh Ustad Ahmad Rofiqi, LC.,MPD.I.
Dalam khutbah nya, Ustad Ahmad Rofiqi menyampaikan bahwa gerhana matahari adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Gerhana matahari juga pernah terjadi dalam masa kepimpinan Rasululloh, SAW. Dikisahkan waktu itu matahari semula cerah, terang benderang, berawan, lama kelamaan menjadi gelap. Rasululloh tergesa-gesa dari rumah menuju ke tempat sholat untuk melakukan sholat . Beliau tidak menyempatkan diri ataupun mempersiapkan diri untuk melakukan sholat.
Sholat sunnah gerhana dilakukan secara berjamaah dengan pilihan bacaan surat panjang dan rukuk terlama. Lamanya rukuk memberikan makna mendalam atas rasa sukur kita terhadap kekuasaan Allah SWT. Gerhana matahari menandakan matahari masih terbit seperti sediakala, terbit dari timur ke barat, sebagai sumber kehidupan manusia dan kehidupan makhluk Allah lainnya. Terbit bergantian dari penjuru bumi hingga sampai pada akhirnya nanti terbit dari barat ke timur sebagai penghujung kehidupan seluruh umat manusia. Terbitnya matahari dari barat merupakan hakekat dari gerhana matahari yang suatu saat akan berubah arah, kiamat, dan oleh Nya bisa menenggelamkan semua kehidupan di dunia ini.
Rosululloh takut dengan tanda-tanda seperti gerhana matahari yang akan datang. Gerhana matahari tidak dijadikan sebagai pengamatan atas fenomena alam saja, tetapi harus dijadikan pengukuran rasa takwa kita kepada Allah SWT. Diciptakan oleh manusia alat-alat astronomi memberikan pengetahuan lebih bagi manusia, agar manusia lebih dekat kepada Yang Maha Pencipta.
Tanda-tanda hari kiamat adalah terbitnya matahari dari barat ke timur, dan itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Matahari dan bulan adalah ciptaan Allah SWT. Fenomena kejadian alam ini, kita harus tidak takut lagi dan kita harus lebih dekat kepada Allah SWT. Adanya gerhana matahari ini kita harus beriman kepada Allah SWT. Dengan adanya ilmu astronomi dan astrologi ini kita jadikan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Untuk memperdalam tauhid dan akidah kita semua.
Dengan adanya gerhana matahari total ini segeralah berdoa, berdzikir dan mohon ampun kepada Allah SWT, karena satu-satunya Dzat yang mengatur kehidupan ini, mengatur dan mengendalikan semua kehidupan.